Mengapa Ada Derita Di Dunia Ini (1)

Kata Alkitab / 22 November 2005

Kalangan Sendiri

Mengapa Ada Derita Di Dunia Ini (1)

Admin Spiritual Official Writer
6263

Ini adalah suatu perspektif. Kita harus mengingat bahwa Tuhan tidak menjadi penyebab semua penderitaan kita.

Keberadaan penderitaan di dunia ini adalah subyek yang kompleks yang mungkin menyebabkan banyak orang Kristen dan non Kristen sama-sama mempertanyakan tentang kasih Tuhan. Namun kita harus mengingat bahwa Tuhan bukanlah penyebab semua penderitaan kita. Seperti ulasan Pat berikut ini, seringkali sumber masalah justru adalah dari pihak manusia sendiri.

Penderitaan menyentuh setiap orang yang hidup di planet ini. Yang kita lakukan ialah mengambil koran atau mendengar berita untuk mengetahui bahwa ada banyak orang yang menderita. Mereka menderita karena kecelakaan lalu lintas atau karena penyakit berbahaya atau karena kejahatan. Beberapa menderita karena mereka lahir dalam kemiskinan, lainnya karena mereka lahir di negara yang dipimpin oleh diktator. Ada banyak sebab penderitaan, dan daftar alasannya bisa berhalaman-halaman jika ditulis. Namun pertanyaan kita tidak berhubungan dengan penyebab. Kita mencari alasan-alasan penderitaan itu muncul.

Untuk mengatakan ada penderitaan karena ada kejahatan, atau karena terdapat kecelakaan kendaraan bermotor tidaklah cukup. Pertanyaan kita bergerak dibawah permukaan, dimana hal itu memukul akar rumput dari rasa sakit dan kesedihan yang mendalam dalam diri manusia.

Hal pertama untuk dikatakan tentang penderitaan adalah kebanyakan hal itu datang karena kegiatan kuasa supranatual yang disebut setan atau iblis. Kesukaan setan ialah menyakiti manusia dan mencoba membalikkan manusia untuk jauh dari Tuhan. Amat sering manusia menyalahkan Tuhan ketika mereka menderita, tapi mungkinkah Tuhan melakukan kesalahan?. Setan membawa kesombongan yang besar dan disaat itu Tuhan mendapatkan "tumbal" atas semua kelakuan si setan.

Penderitaan juga disebabkan oleh pemberontakan manusia terhadap Tuhan dan karena setan yang ada dalam hati manusia. Berapa kali penderitaan terjadi di dunia modern?, sebagai contoh, oleh komunisme, atau oleh orang yang menyakiti orang lain?. Diktator jahat menyakiti rakyatnya sendiri dan mereka juga menyakiti rakyat negara tetangganya. Coba renungkan banyaknya penderitaan yang terjadi di abad ini saja oleh orang yang disebut Hitler, Josef Stalin dan Mao Tse-tung. Sebagai hasil diktator jahat, ada penderitaan dalam bentuk hati yang luka dalam diri manusia.

Anda mungkin katakan bahwa penderitaan adalah hasil kemerdekaan. Tuhan telah memberikan manusia sejumlah kemerdekaan yang pasti. Jika manusia hanya seperti robot atau mesin otomatis, maka Tuhan dapat selalu memaksa manusia untuk melakukan apa yang benar. Namun Tuhan memberi manusia kebebasan baik untyuk mencintai dan menuruti Dia atau juga untuk memberontak terhadapNya. Ketika manusia memberontak terhadap Allah, manusia melukai bukan hanya dirinya tapi juga sesamanya.

Hal lain untuk diingat tentang penderitaan ialah bahwa Tuhan menyusun hukum alam untuk memerintah alam semesta. Jika bukan karena hukum gravitasi, kita semua bisa melayang keluar angkasa. Namun hukum yang sama bekerja membuat sakit orang yang melompat dari atap bangunan yang tinggi.

Berhubungan dengan angin badai, itulah cara dunia untuk melepaskan panas dan energi yang terkurung di dunia. Panas dari iklim selatan telah bergerak ke utara dan ditembakkan dari permukaan bumi. Ketika itu terjadi, itu menyebabkan angin keras bertiup. Angin ini, dalam keadaan berputar membuat gelombang yang besar saat melalui samudera. Angin badai tidak berarti penyebab penderitaan, namun jika manusia mengabaikan peringatan alam, mereka akan terluka oleh angin badai.

Kebenaran yang sama terjadi dengan pergeseran lempeng bumi, seperti pada peritiwa patahan San Andreas. Pergeseran lempeng bumi dibutuhkan untuk menjaga bumi agar tidak pecah. Namun jika manusia berkeras membangun rumah di patahan San Andreas - dan mereka melakukannya - selanjutnya mereka akan mengalami penderitaan ketika gempa bumi datang. Jenis penderitaan bukan hasil dari kehendak Tuhan, namun tidak jarang datang karena kebodohan manusia. Kita dapat bergerak bersama dengan tekanan alam yang ada dan berusaha mengakomodasi diri kita terhadap semua tekanan itu atau kita dapat mengabaikan hal itu dan akhirnya terluka olehnya.

Banyak sakit penyakit juga adalah akibat buatan manusia. Beberapa diantaranya karena nutrisi yang salah. Orang tidak makan sesuatu yang benar. Tuhan memberi kita gula alami, namun kita memutihkan gula alami dan membuatnya gula putih. Kita makan roti putih saat gandum dan beras terbukti lebih baik untuk tubuh. Tuhan memberi kita serat alami dari buah dan sayuran, namun kita membuang serat dengan memasak bahan itu aneka rupa. Kita lakukan hal yang sama dengan jeruk, ketika kita memeras jus keluar dari jeruk dan membuang ampasnya yang sesungguhnya malah merupakan bagian yang bermanfaat. Kita juga mengupas kentang dan hanya makan dagingnya. Dengan melakukan hal itu, kita membuang bagian yang Tuhan buat untuk menolong kita menjaga kesehatan kita.

Adalah mungkin bahwa 75 hingga 80 persen penyakit di Amerika Serikat adalah penyakit kejiwaan psychosomatic. Kita tidak pernah belajar untuk menyerahkan semua beban kita pada Tuhan seperti yang pernah Tuhan tuliskan dalam 1 Petrus 5:7 yang berbunyi : Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Kita juga membuat diri kita sakit dengan sengaja melalui berbagai hal seperti mengisap rokok, meminum alkohol dan mengkonsumsi narkoba. Kecelakaan kendaraan yang ada di Amerika Serikat menelan korban 56 ribu orang mati setiap tahunnya - setengahnya disebabkan mengemudi dalam keadaan mabuk.

Teknologi dalam masyarakat juga berkontribusi terhadap penderitaan. Jika tidak ada kendaraan, tidak akan ada kematian dan cedera sebagai hasil kecelakaan jalan raya. Udara kita tidak akan penuh polusi dengan asap dari mobil dan knalpot kendaraan jika tidak ada mobil dan pabrik. Semua ini adalah bagian dari harga yang kita bayar untuk peradaban bangsa. Jika kita tidak mau membayar harganya, kita dapat pergi kembali ke peradaban primitif. Di dunia kini, gaya hidup kita yang amat besar kontribusinya terhadap sakit penyakit dan kelemahan.

Sumber : Sumber: cbn - pat robertson
Halaman :
1

Ikuti Kami